Hebatnya Doa Ibu
Oleh : Nur Muhammad Arianto, A.Md.
Doa dalam diri setiap muslim mempunyai manfaat yang sangat besar. Hal ini tak lain karena doa adalah kunci atau otak dari ibadah seseorang. Dengan demikian, doa merupakan inti dari peribadatan. Sebagaimana Sabda Rasulullah Muhammad Shallallaahu’alaihi Wa Sallam: ”Doa itu adalah otak ibadah”. (HR. Bukhari).
Kehidupan manusia tidak selalu berlangsung secara linier dan sesuai harapan kita. Hidup kita dalam banyak hal, tidak dapat diduga dan ditebak. Tidak dapat dipahami sekedar melalui proses nalar atau logis. Ada hal lain yang lebih tepat dengan pendekatan secara agamis. Apalagi bagi seorang muslim hadirnya Allah Swt adalah faktor penentu utama kehidupan tidak terbantahkan. Tidak ada yang dapat menyamai-Nya. Allah adalah sang Maha Penentu dan Maha Menjadikan. Tidak ada yang luput dari kekuasaan-Nya.
Tapi Allah memberi manusia kesempatan untuk “meminta” sesuatu kepada-Nya. Memang bahwa Allah senantiasa mengetahui mana yang terbaik bagi kita sebagai hamba-Nya. Tapi sebagai makhluk ciptaan yang diberikan keistimewaan dibandingkan dengan makhluk lainnya, manusia diperbolehkan memunajatkan keinginan melalui doa. Jika suatu doa terkabul, maka artinya Allah merestui niat yang kita inginkan. Jika tidak terkabul, maka senantiasa ada ganti yang lebih baik.
Di antara sekian doa yang mudah terkabul adalah doa orang tua, terutama seorang ibu. Dalam tradisi Islam, posisi seorang ibu sangat spesial. Seorang muslim yang baik tidak melukai perasaan seorang ibu. Seorang muslim yang baik senantiasa memuliakan ibunya. Seorang muslim yang baik dilarang menggugurkan kewajiban berbakti pada seorang ibu bahkan atas dasar perbedaan agama. Seorang muslim percaya bahwa surga terletak di bawah telapak kaki seorang ibu. Barangkali inilah salah satu cara Islam mengajarkan makna “berbakti” pada Tuhan dan orang tua.
Sebagaimana kita pahami bersama bahwa doa adalah salah satu jalan komunikasi antara seorang hamba dengan Allah. Doa merupakan jalan untuk meminta pertolongan langsung kepada Allah. Meski demikian, kita tidak tahu apakah permintaan tersebut terkabul atau tertolak. Ini sepenuhnya adalah kekuasaan Allah. Tiada seorang anak adam pun yang tahu kehendak-Nya. Tapi kita diberitahu bahwa doa seorang ibu dapat “menembus bumi dan langit.” Banyak hadist mengatakan kekuatan doa seorang ibu sangat besar. Bahkan termasuk dari tiga doa yang tidak tertolak.
Maka syarat mutlak untuk mendapatkan ketulusan doa dari ibu kita adalah dengan cara memperoleh restu darinya. Dengan menyenangkan hatinya, berbakti, dan mendoakan kebaikan juga untuknya. Saya selalu percaya sebuah ungkapan hebat yang mengatakan bahwa “jika ibumu tersenyum, maka saat itu dunia sedang baik baik saja.” Percayalah apa yang sedang menjadi kekhawatiran kita saat ini bersumber pada ketiadaan doa seorang ibu.
Tidak ada cita-cita terbaik bagi orang tua, terutama ibu kecuali kesuksesan dan kebaikan hidup bagi anak-anaknya. Tidak ada cita-cita yang ia harapkan kepada anaknya kecuali saat meninggal dunia nanti, anak yang dicintainya dan dibesarkan dengan ketulusannya bisa mendoakannya saat di alam kuburnya.
Siapapun hari ini, yang masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk mencium tangan dan kening ibunya, maka ciumlah.
Mintalah doa kepadanya. Biarlah hanya Allah yang akan menjadi saksi bahwa kita dengan sangat sungguh sunguh ingin menyenangkan hati orang tua kita. Kita ingin mendapat ridho orang tua, sebagaimana kita ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Sayangilah orang tua kita, berdoa dan berprasangka baik kepada Allah SWT.